1. Mengantisipasi Ancaman Gempa Bumi
Terjadinya
bencana gempa bumi secara beruntun harus menyadari kita semua. Bumi yang kita
tempati bisa bergerak dan menimbulkan kerusakan serta mengancam keselamatan
jiwa kita. Apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa
bumi.
Untuk
mengantisipasi bencan gempa ada beberapa langkah yang harus diketahui dan
dilakukan masyarakat, yaitu :
a.
Membuat rumah atau bangunan yang sesuai dengan standar. Bangunan harus dibuat
tahan terhadap getaran atau tahan gempa.
b.
Mengikuti penyuluhan tentang bencana alam yang diadakan pemerintah atau lembaga
terkait. Hal ini penting untuk meningkatkan pengtahuan dan kesadaran kita.
c.
Mempersiapkan anggota keluarga untuk menghadapi keadaan darurat. Caranya dengan
mencoba beberapa cara penyelamatan. Siapkan pembekalan pengungsian, kenali
tanda-tanda peristiwa, patuhi setiap ketentuan saat terjadi gempa dan pastikan
keberadaan anggota keluarga.
d.
Membentuk kelompok-kelompok siaga di masyarakat. Antar kelompok harus selalu
terjalin komunikasi.
2.
Mengantisipasi Ancaman Tsunami
Mari
kita kenali tanda-tandanya. Saat terjadi gempa didasar samudra tiba-tiba air
laut dipantai menjadi surut. Apa bila kamu melihat hal itu bersegerahlah
mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang
tsunami.
1 Ada
beberapa langkah yang harus diketahui dan diterapkan masyarakat, yaitu :
a.
Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial menyebabkan
tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar laut bisa menimbulkan suara gemuruh
berkepanjangan.
b.
Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata dikawasan pantai.
c.
Mengetahui secara pasti langkah darurat dan tempat-tempat evakuasi.
d.
Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrove.
3.
Mengantisipasi Ancaman Gunung Berapi
Ancaman
letusan gunung berapi ada beragam. Awan panas yaitu campuran material letusan
antara gas dan bebatuan. Suhunya antara 300-700oC dengan kecepatan lumpurnya di
atas 70 km/jam. Lontaran material pijar yang terjadi ketika letusan berlangung.
Luncuran pijar ini mampu membakar apa pun yang dilaluinya.
Hujan
abu terjadi ketika gunung api meletus. Abu yang ditebangkan angin membahayakan
pernapasan, mata, pencemaran air tanah dan merusak tumbuh-tumbuhan. Lava
merupakan magma yang mencapai permukaan dalam bentuk cairan kental. Suhunya
mencapai 700 – 1.200oC. Apabila mendingin akan menjadi batu beku.
Gas
racun yang keluar bisa menyebabkan kematian. Gas ini tidak selalu berasal dari
letusan gunung berapi. Gas ini dapat keluar melalui rekahan-rekahan yang
terdapt di daerah gunung api.
Gunung
meletus juga bisa menyebabkan tsunami. Hal ini terjadi pada gunung berapi yang
terdapat di laut seperti letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Ada
beberapa langkah yang harus dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat, yaitu :
a. Masyarakat disekitar gunung
berapi harus mengetahui secara pasti tempat dan jalur evakuasi. Tempat penampungan
atau barak beserta jalur evakuasi harus dirawat dan dalam kondisi siap pakai. Hal ini penting agar saat gunung
meletus tidak terjadi kepanikan.
b.
Masyarakat harus mengenali tanda-tanda terjadinya bencana gunung barapi.
Misalnya turunya binatang dari puncak atau menyengatnya bau belerang.
c.
Masyarakat harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang. Misalnya dalm
penetapan status gunung berapi. Tahap-tahap status gunung yang akan meletus
selalu diumumkan pemerintah. Harapannya masyarakat sadar dan menyiapkan
langkah-langkah pengamanan.
Tanah longsor adalah gerakan tanah dan
bebatuan pada lereng sebuah gunung. Dampaknya sungguh luar bisa. Bayangkan
apabila tanah dilereng itu melorot kebawa, bangunan dan permukiaman penduduk
akan tertimbun. Saran transportasi, air minum dan beragam fasilitas sosial akan
rusak.
Tanah
di lereng gunung bisa longsor karena adanya peningkatan kandungan air diperut
gunung. Penyebab lain adalah pembangunan permukiman di lereng gunung dan
pemotong kaki lereng. Hal ini menyebabkan lereng tidak memilki penahan atau
penyangga.
Seiring
meningkatnya curah hujan, beberapa daerah potensial terjadi tanah lonsor. Ada
beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat, yaitu :
a.
Menjaga kelestarian lingkungan pegunungan, misalnya dengan membuat teras
siring, menhijaukan bukit dan memelihara saluran drainase.
b.
Masyarakat harus sadar untuk tidak membangun rumah secara sembarangan di
perbukitan. Pembangunan rumah akan menyababkan bukit kelebihan beban.
c.
Masyarakat harus menghentikan penambangan liar di kaki bukit. Penambangan akan
berakibat fatal bagi masyarakat umum.
Dampak
bencana banjir bisa dikurangi apabila masyarakat aktif berperan serta dalamnya.
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat, yaitu :
a.
Membiasakan hidup bersih dan sehat, buanglah sampah pada tempatnya. Ingat,
sungai bukan tempat sampah. Perilaku membuang sampah di sungai harus dihentikan
karena bisa menyebabkan banjir.
b.
Tidak membangun rumah dibantaran sungai, masyarakat justru harus membarsihkan
sungai secara teatur.
c.
Meletakan dokumen penting secara benar. Sewaktu-waktu terjadi banjir harus
diselamatkan. Selain itu, kenali tanda-tanda terjadinya bencana banjir.
6.
Mengantisipasi Ancaman Bencana Angin Topan
a.
Membuat bangunan yang kuat dari sisi rancangan bangun dan tahan terhadap tiupan
atau pusaran angina. Hal ini penting untuk diketahui penduduk yang tinggal di
jalur bertiupnya angin.
b.
Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang dalam pembuatan rumah atau
bangunan.
c.
Menggalakan penghijauan untuk mengurangi dan meredam gaya angin.
Langkah-langkah
yang harus ditempuh masyarakat sebagai berikut :
a.
Menghentikan kebiasaan membuka hsutan untuk dijadikan ladang. Hal ini penting
karena saat membuka hutan bisanya penduduk membakar ranting, daun dan dahan
yang bisa menyebabkan kebakaran.
b.
Membisakan hidup disiplin terutama saat berada dikawasan hutan. Misalnya segera
mematikan api atau putung rokok untuk menghindari kebakaran hutan.
By :
Revendi April Saputra Girsang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar